Apabila membaca surah Adh-Dhuha, kadang-kadang aku tak terasa apa-apa. Seolah-olah baris demi baris yang dibaca hanyalah sebahagian ayat-ayat Allah daripada sekian banyak ayat-ayat di dalam Al-Quranul karim. Sebabnya? Aku tak faham bukannya tak tahu. Kalau nak ikutkan, terjemahan ayat demi ayat tu dah tau cuma tak memahami isinya saja membuatkan tiada "feel" ketika membacanya. Tapi ni bukan nak tafsir surah ni. Aku bukan mufassirin.
Merujuk kepada post yang lepas, nikmat apakah yang disebut di dalam ayat terakhir surah itu yang perlu kita nyatakan? Dengan pelbagai nikmat yang diberikan Allah kepada kita, semuanya wajib kita syukuri. Dan nikmat terbesar dalam kehidupan kita sebagai manusia adalah nikmat islam yang diberikanNya. Bagaimana seharusnya kita nyatakan nikmat terbesar itu? Jika seseorang memberi kita sebuah kereta ferrari enzo, kita tak guna kereta tu dalam utm je kan. Sudah tentu kita akan gunakan dengan sepuas-puasnya ke sana-sini. Dan kita pun tak akan rasa malu untuk membawa kereta itu ke mana-mana kan. Kita akan rasa bangga apabila memandunya. Kita merasa puas diperhatikan orang ramai.
Jadi, kalau dengan sebuah "sampah" dunia pun kita merasa bangga, inikan pula nikmat islam yang diberikan Allah kepada kita. Yang diberiNya adalah perkara terbaik manakala pemberiNya adalah Yang Maha Tinggi. So, ada ke benda lain yang kita nak setelah kita dapat perkara ni? Sekarang ramai orang malu nak menzahirkan islam di hadapan manusia. Malu nak baca al-Quran kat stesen bas sambil-sambil tunggu bas. Merasa bangga mengusung New Straits Times, The Star, buku Covey etc. Malu nak menzahirkan identiti islam. Jika ramai yang tak segan silu bercouple, naik motor bawa awek, pakai selaur pendek, tak pakai tudung etc, kenapa kita yang mengamalkan kebenaran masih malu dan takut? Aku tak faham...
Kita kalah pemikiran sebelum ke medan perang. Kita kalah dengan nafsu sebelum peluru menembusi dada kita. Bersyukur dengan nikmat bukan sekadar mengucapkan sebaris Alhamdulillah. Perlukan tahqiq, realisasi. Islam bukan manhaj yang didirikan atas asumsi tetapi kaedah yang berdiri atas realiti.
Bersambung...
About Me
- ibnu yazid
- Taiping, Perak, Malaysia
- menulis untuk kurangkan stress dan tension
Label
- Bedah Buku (27)
- dari hati... (20)
- dari pena penulis... (74)
- Hadis (8)
- Hiburan Itu Indah (7)
- I Think (11)
- Islam dan Sains (3)
- isu-isu semasa Islam (15)
- Jihad (6)
- Karutan Ilmiah (12)
- ketidakpuasan hati (13)
- Lain-lain (25)
- Pembangun jiwa (15)
- pengalaman hidup (11)
- Self-Introspection (70)
- Sirah (4)
- suka hati aku nk tulis apapn (11)
- Tazkirah (34)
- Video (7)
- Video Tutorial (1)
Monday, March 23, 2009
Kenapa ye? 3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blogosphere
-
-
-
-
Antara dua pilihan3 years ago
-
-
-
-
Cinta itu sentiasa ada persoalan …6 years ago
-
-
-
Jangan putus asa8 years ago
-
-
EXPRESS 201410 years ago
-
Beberapa Prinsip Dalam Menghukum10 years ago
-
MAHUKAN MP3?10 years ago
-
Menulis kembali11 years ago
-
Eh eh. Blog Usang.11 years ago
-
Knowledge VS Wealth11 years ago
-
AlQuran VS ASME11 years ago
-
-
Taat pada pemimpin yang zalim11 years ago
-
-
-
M U J A H A D A H12 years ago
-
JOM! RAIKAN FITRAH KITA12 years ago
-
Keagungan Sabar12 years ago
-
-
Gambaran Ustazyatu Alam (Satu Dialog)13 years ago
-
-
-
kuburan malam14 years ago
-
Tinta Da'awi14 years ago
-
Aku Pijak di Medan Bumi14 years ago
-
The Divine Book15 years ago
-
-
-
-
0 shuriken:
Post a Comment