bismillah...
Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, nescaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan RasulNya pun berada di tengah-tengah kamu. Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Ali Imran: 100 - 102)
Zaid bin Aslam meriwayatkan, dia berkata, Syammas bin Qais, orang yahudi - adalah seorang tua renta yang sangat besar kekafirannya dan amat keras permusuhannya terhadap kaum muslimin - melewati sekelompok orang dari suku Aus dan Khazraj ketika mereka sedang duduk dalam majlis. Maka keakraban dan hubungan baik mereka dalam Islam yang dia lihat membuatnya marah yang mana ketika jahiliyah dulu mereka saling bermusuhan.
Syammas berkata, "Ketahuilah pada saat ini Bani Qailah telah bersatu - Bani Qailah adalah gelaran untuk suku Ansar sebelum Islam di Madinah - Demi Allah! Kami tidak merasa tenang bersama mereka bila mereka bersatu."
Kemudian dia menyuruh beberapa pemuda yahudi yang bersamanya untuk duduk bersama dalam majlis orang-orang Ansar itu dan mengingatkan mereka tentang peristiwa Perang Bu'ats (perang yang pernah terjadi antara suku Aus dan Khazraj ketika mereka jahiliyah), maka itupun dia lakukan. Akibatnya orang-orang Ansar mula bertengkar, membanggakan diri dan berseru untuk mengangkat senjata serta saling memanggil dengan panggilan semasa jahiliyah. Maka Rasulullah saw keluar menemui mereka bersama orang-orang muhajirin. Sesampainya baginda di hadapan mereka, baginda bersabda, "Wahai sekalian muslimin! Apakah dengan panggilan jahiliyah kalian saling memanggil sedangkan saya berada di tengah kalian, sesudah Allah memuliakan kalian dengan Islam, memutus urusan jahilyah dari kalian dan menyatukan kalian? Apakah kalian akan kembali kepada keadaan kalian dulu sebagai orang yang kafir? Allah, Allah!!"
Maka orang-orang Ansar mula sedar bahawa pertengkaran itu merupakan hasutan syaitan dan tipu daya dari musuh mereka. Kemudian mereka membuang senjata lalu menangis seraya berpelukan antara satu sama lain. Kemudian mereka pergi bersama Rasulullah saw sebagai orang-orang yang mendengar dan taat. Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat-ayat di atas.
"Sesungguhnya manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa"
(Al-Hujuuraat: 13)
Tidakkah anda lihat wahai saudara muslim bagaimana kesatuan kaum muslimin membuat orang-orang kafir takut sehingga membuatkan mereka berusaha merosakkan kesatuan itu? Apa yang terjadi kelmarin telah berulang hari ini. Musuh-musuh Islam dari kalangan penjajah dan orang-orang kafir telah melihat kesatuan muslimin di kampung dan wilayah mereka. Mereka juga melihat kesungguhan muslimin dalam memegang agamanya. Sehingga mereka berusaha merosak kesatuan itu dengan memecah belah, mengotak-katikkan dan mengobarkan semangat nasionalisma lokal di wilayah-wilayah Islam serta mengobarkan semangat asobiyah (perkauman) di tengah-tengah ummatan wahidah (ummat yang satu) ini. Kemudian setelah itu mereka mendorong muslimin untuk mematuhi dan berqiblat kepada mereka dalam segala hal; dalam sistem pemerintahan, undang-undang, pelajaran, adat etc sampai hubungan muslimin dengan islam terputus dan kembali menjadi kafir sehingga sebahagiannya memenggal leher sebahagian yang lain.
Maka, tidakkah kita mengambil pelajaran dan mendengarkan peringatan ini lalu kita bertaqwa kepada Allah dan menguatkan ikatan dan hubungan dengan Islam???
ref: dipetik daripada Majalah mingguan Al-Ikhwanul Muslimun - II/No. 18, Jumadil 'Ula 1358H/19 Jun 1939M yang ditulis semula dalam kitab Tafsir Al-Banna, m.s 208-210.
1 shuriken:
alahh... tak der button 'like' macam kat fb lahh...
nak buat simpanan sendiri, tak der lak button 'tag' utk tagging diri sendiri..
hoho..
Post a Comment