Bismillah...
Apakah kamu akan dibiarkan mengatakan "Kami telah beriman" sedang kamu belum diuji?
Ujian datang dan pergi ibarat tiupan angin. Kadang-kadang tiada tiupan angin, kita mengeluh kepanasan. Ketika angin kuat, kita bertempiaran lari ke dalam rumah untuk melindungi diri. Ketika angin sepoi-sepoi bahasa bertiup, kita selalu terbuai oleh keasyikan belaiannya sehingga kita alpa dan lupa.
Semakin besar ujian di atas jalan ini sepatutnya menjadikan kita lebih kukuh dengan prinsip yang telah kita imani. Ibarat monyet yang memanjat pohon kelapa. Apabila angin bertiup kuat, ia akan memegang pohon kelapa sekuat-kuatnya agar tidak jatuh. Namun apabila angin bayu bertiup membelai dirinya, ia leka dan terlepas pegangan tangannya lalu jatuh ke bumi.
Manusia selalu salah sangka. Mereka menganggap ujian hanya berbentuk kesusahan. Lalu diri yang susah selalu lebih mudah kembali kepada penciptaNya. Ketika ditimpa ujian kesusahan demi kesusahan ia kembali bermunajat kepada TuhanNya. Itu adalah sunnah sepertimana dijelaskan di dalam Al-Quran. Firaun juga pada saat kematiannya ingin beriman kepada Tuhannya Musa tapi pintu taubat telah tertutup baginya. Jadilah dia contoh penentang paling derhaka sepanjang sejarah manusia.
Jika dihitung orang yang diuji dengan kesusahan hanyalah sedikit. Ujian kesenangan lebih banyak diberitakan oleh Al-Quran kepada kita. Kaum Ad, Tsamud, Firaun dan Bani Israel; semuanya dikurniai Allah dengan pelbagai kelebihan. Ketika mereka melupakan nikmat Allah kepada mereka, Allah utus utusanNya kepada mereka agar mereka kembali beriman kepadaNya. Namun, sejarah kemanusiaan dan sejarah iman mengajarkan kepada kita sebuah sunnatullah dalam perjuangan. Qalilam maa tasykurun. Sedikit sekali yang bersyukur.
Kini zaman berputar kembali. Memutar kembali sejarah ujian. Untuk kita hadapi sebagai pemenang atau sebaliknya. Allahua'lam.
About Me
- ibnu yazid
- Taiping, Perak, Malaysia
- menulis untuk kurangkan stress dan tension
Label
- Bedah Buku (27)
- dari hati... (20)
- dari pena penulis... (74)
- Hadis (8)
- Hiburan Itu Indah (7)
- I Think (11)
- Islam dan Sains (3)
- isu-isu semasa Islam (15)
- Jihad (6)
- Karutan Ilmiah (12)
- ketidakpuasan hati (13)
- Lain-lain (25)
- Pembangun jiwa (15)
- pengalaman hidup (11)
- Self-Introspection (70)
- Sirah (4)
- suka hati aku nk tulis apapn (11)
- Tazkirah (34)
- Video (7)
- Video Tutorial (1)
Monday, September 28, 2009
Sedikit Sekali yang Bersyukur
shinobi ibnu yazid on 10:48
jutsu Self-Introspection
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blogosphere
-
-
-
-
Sekali sekala kembali1 year ago
-
Gelagat Masyarakat Terhadap Al-Quran1 year ago
-
-
TOPS: Prof Dr Abdul Fatah El Awaisi2 years ago
-
Antara dua pilihan3 years ago
-
-
Cara Meningkatkan Traffic Blog Kamu5 years ago
-
-
-
EXPRESS 201410 years ago
-
Beberapa Prinsip Dalam Menghukum10 years ago
-
MAHUKAN MP3?10 years ago
-
Menulis kembali10 years ago
-
Eh eh. Blog Usang.11 years ago
-
Knowledge VS Wealth11 years ago
-
AlQuran VS ASME11 years ago
-
-
Taat pada pemimpin yang zalim11 years ago
-
-
-
M U J A H A D A H12 years ago
-
JOM! RAIKAN FITRAH KITA12 years ago
-
Keagungan Sabar12 years ago
-
-
Gambaran Ustazyatu Alam (Satu Dialog)13 years ago
-
-
-
kuburan malam14 years ago
-
Tinta Da'awi14 years ago
-
Aku Pijak di Medan Bumi14 years ago
-
The Divine Book15 years ago
-
-
-
-
3 shuriken:
Nak tambah. Lagi satu ujian yang ditakuti ialah ujian dalam menyintai Allah.
Ada orang diuji dengan kejemuan beribadah kepada Allah. Dah x larat nak istiqomah,. Terasa bila dah tua, rasa amal dah cukup. Na'uzubillah..
Moga kita dijauhkan dari ujian macam tu. Moga cinta kepada Allah, kekal, istiqomah, walaupun sedikit amal ini.
Ini ujian yang kadang-kadang kita x sedar, kita diuji....
Jazakillah atas tambahan. Dalam Hadis Arba'in Nawawiyah, hadis ke-38 yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari bermaksud;
Dari Abi Hurairah r.a. katanya, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah ta'ala berfirman: Barangsiapa yg menyakiti waliKu, sesungguhnya Aku mengisytiharkan perang terhadapnya. Dan tiada mendekati hambaKu kepadaKu dengan suatu pekerjaan yg Aku sukai dari mengerjakan apa yg Aku telah fardhukan atasnya. Dan sentiasalah hambaKu mendekatkan dirinya kepadaKu dengan melakukan segala yg sunat sehingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yg dengan itu ia mendengar, Aku menjadi penglihatannya yg dengan itu ia melihat, Aku menjadi tangannya yg dengan itu ia menampar dan Aku menjadi kakinya yg dengan itu ia berjalan. Dan jika ia meminta kepadaKu, pasti Aku perkenankan dan jika ia meminta perlindungan kepadaKu pasti aku lindungi.
ma fii qalbi ghairullah - tiada dlm hatinya selain Allah.
utk lebih detail ttg hadis ni sila rujuk buku berikut:
1. Hadis 40 (Terjemahan dan Syarahnya) oleh Mustafa Abdul Rahman.
2. Syarah Hadis 40 - Al-Wafi
3. dll
Allahua'lam
Salam akhi..
Rindunya nak jumpa nta.. asyik dengar suara nta, asyik baca tulisan nta je.. ^-^
Suka dengan perumpaan monyet dan pokok kelapa tu (Walaupun monyet takde la nak bertenggek sepanjang hari di atas pokok tu). Semoga kita tidak seronok menempatkan diri kita dalam zon selesa, sedang ummah dalam kesengsaraan..
Dan ana yakin sangat-sangat, nta ambil perumpamaan ni daripada cerita Sang Murobbi
Ternyata nta ni antara 2,
1) Sangat kritikal mindanya, Sangat teliti dan mengambil berat setiap kata-kata seorang Syeikh
2) Dah tengok cerita tu berulang-ulang-ulang kali (lebih daripada 50 kali) ^-~
Post a Comment