Bismillahirrahmanirrahim
"Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri"
Hadis Ukhwah. Itulah "term" yang biasa digunakan apabila membicarakan tentang hadis ni. Siapa yang tidak bergetar hatinya bila membaca hadis ni? Seolah-olah hidup ini merupakan ujian persaudaraan yang panjang dan penuh liku. Ikatan iman mendahului ikatan keluarga. Sehingga tiba saatnya perlu memilih antara dua. Itulah yang terjadi kepada para sahabat apabila mereka memilih Islam di atas kekafiran. Mereka terpaksa menghadapi saudara mereka sendiri bahkan terpaksa membunuhnya. Adakah pengorbanan yang lebih besar daripada ini? Allah berfirman di dalam Al-Quran yang mulia;
"Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah redha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung."
(Al-Mujadalah : 22)
(Al-Mujadalah : 22)
Orang-orang beriman adalah bersaudara. Allah taala berfirman;
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (Al-Hujuraat : 10)
Betapa persaudaraan itu merupakan kunci kepada kekuatan umat ini. Iman tanpa ukhwah ibarat pokok yang kematian akarnya. Sedangkan ukhwah adalah buah keimanan. Betapa keimanan yang tulus ikhlas kepada Allah melahirkan kecintaan yang sempurna. Masihkah hati ini gembira sedang saudara-saudara seiman terus dibunuh dan diseksa? Palestin, Kashmir, Afghanistan, Iraq dan di seluruh pelusuk dunia umat ini terus disakiti. Sedang di negara kita umat ini terus "dibantai" dengan kejamnya melalui serangan pemikiran yang halus menggunakan senjata-senjata pemusnah hedonisme. Di mana sensitiviti kita sebagai orang yang mengaku dirinya MUSLIM? Apakah takrir (pengakuan) syahadah tidak memerlukan tahqiq (realisasi)?
Semoga Allah memenangkan para mujahidin di Palestin dan di seluruh dunia serta menghancurkan para musuhNya. Sesungguhnya kita meyakini firmanNya:
"Maka adapun orang-orang yang kafir, maka akan Aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, sedang mereka tidak memperoleh penolong. Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim."
(Ali-Imran : 56 - 57)
(Ali-Imran : 56 - 57)
Teruskan berdoa dan infaqkan harta kita inshaAllah....
2 shuriken:
inilah yg membezakan antara orang mukmin, nasrani dan yahudi...
'sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara'..
>..<
ukhwah imaniyah menyatukan kita walaupun berbeza cara. tp persaudaraan itu semakin terhakis dlm dunia individualistik beracuan kufur. Allah xkan mengubah kita jika kita sendiri x mahu berubah.
Post a Comment