Bismillah...
Ibnul 'Aqil, seorang ulama Nahu dan ahli Fiqh pengikut mazhab Hambali merupakan sosok da'i yang hati dan pemikirannya bahkan mimpinya telah menyatu dengan dakwah. Keadaan ini terbaca jelas melalui ucapan Ibnu 'Aqil sendiri seperti berikut:
Sesungguhnya aku tidak menghalalkan diriku menyia-nyiakan satu saat pun dari usiaku. Manakala lisanku enggan melakukan diskusi atau dialog ilmiah dan mataku malas membaca, maka aku tetap mengaktifkan fikiranku sekalipun tubuhku istirehat terlentang. [Dzailu Thabaqatul Hanabilah, 1/146]
Perhatikanlah berapa jam dari waktu siang dan malam harimu yang kamu buang-buang dengan sia-sia?
Berkenaan dengan pekerti seorang syeikh ahli zuhud dan ahli fiqh bernama Muhammad Ibnu Ahmad ad-Dibahi, mereka mengatakan:
Ia tekun dalam ibadahnya dan melakukan kerja rutinnya dengan penuh kesungguhan. Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk kebaikan. Kukuh dalam prinsip agama dan rajin memberi nasihat kepada saudara-saudaranya. Apabila seseorang melihatnya, ia pasti mengetahui petanda keseriusan dari wajahnya. [Dzailu Thabaqatul Hanabilah]
Memang demikianlah seharusnya ciri khas dan karakteristik para da'i di sepanjang zaman. Tanda kesungguhan mereka terbaca dari wajah mereka dan tidak akan luput dari penglihatan orang yang memandangnya.
Mereka tidak punya waktu bergurau, tertawa atau bermalas-malasan.
p/s kita bagaimana pula?
0 shuriken:
Post a Comment