Bismillahirrahmanirrahim
"Ala..ko pun sama la. Macamla ko tak pernah buat dosa." kata seseorang apabila dinasihati kawannya. Aku tak nak sebut apakah kesalahan yang dilakukan sehingga tersembul ayat tersebut. Menjadi seorang penyeru agama Allah tidaklah semudah yang disangkakan. Tiada karpet merah yang dibentangkan. Tiada jemputan rasmi alu-aluan. Bahkan, seringkali menjadi daie menjadi titik mula kepada sebuah tentangan, penyeksaan dan pelbagai lagi mehnah dan tribulasi yang datang bergerombolan.
Sekadar sebuah kata penghinaan, cacian dan makian, normal. Itupun jika betul-betul telah melaksanakan perintah amar makruf nahi mungkar. Menasihati manusia ke arah kebenaran walaupun realitinya amat pahit untuk diluahkan terutamanya kepada keluarga terdekat dan rakan-rakan taulan. Nilai kekeluargaan dan persahabatan lebih diutamakan daripada nilai sebuah kebenaran. Redha manusia didahulukan daripada redha Allah. Itulah yang banyak terjadi. Dan aku tak terkecuali.
Jalan dakwah ini memang begitu sifatnya. Jalannya panjang penuh duri. Dugaan datang silih berganti. Iman diuji tak henti-henti. Pendukungnya sedikit. Musuhnya ramai dari kalangan manusia dan syaitan. Berada di atasnya ibarat berjalan di atas bara api. Hanya yang teguh mampu berdiri. Walaupun terpaksa mati.
Aku menonton cerita Sang Murobbi lagi. Entah yang keberapa kali. "Terimalah kebenaran walau dari mana datangnya" tulis sang murobbi kepada adiknya si Nawi. Aku agak tersentak. Selama ini aku agak selektif dalam menerima nasihat. Ini bukan kali pertama aku mendengar kata-kata begini tetapi syaitan sentiasa mengambil peluang untuk melalaikan manusia dari kebenaran. Kata-kata Saidina Ali k.w.j aku ingat kembali, "Janganlah kamu melihat kepada siapa yang berkata-kata, tetapi lihatlah kepada apa yang dikatakan." Betul. Yang terpenting adalah perkataan yang haq walaupun keluar dari seorang yang paling dibenci. Manusia tidak sempurna. Mungkin atas sebab itu tiada alasan kepada sesiapapun untuk tidak mengatakan kebenaran.
"Aku ni lemah la..macamane nak nasihat orang, aku sendiri pun tak ternasihat." kata seorang rakan. "Buat usrah?!" kata rakan yang lain separuh terkejut. "Tak bersedia lagi la. Ilmu belum cukup lagi. Loklaq lagi ni. Orang pun tak tsiqah. Camne nak jadi naqib." sambungnya. "Buat apa nak nasihat, aku pun sama." Dan macam-macam lagi alasan untuk tidak mengatakan kebenaran.
Kebenaran memang sukar untuk diluahkan. Dalam praktis, ketiadaan qudwah adalah sebab utama kenapa sukar untuk mengatakannya. Orang yang tidak ada sesuatu maka dia tidak dapat memberi sesuatu. Pokok yang tidak menghasilkan buah pasti tidak dapat berbuah. Keteladanan merupakan faktor utama kepada tumbuh suburnya kebenaran. Para sahabat as-sabiqun awwalun banyak yang masuk Islam disebabkan oleh keteladanan yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw. Akhlak Baginda adalah Al-Quran. Dan itu pasti kerana Baginda saw adalah Al-Quran berjalan.
Akhir kalam, "Katakanlah yang haq (benar) walupun pahit."
About Me
- ibnu yazid
- Taiping, Perak, Malaysia
- menulis untuk kurangkan stress dan tension
Label
- Bedah Buku (27)
- dari hati... (20)
- dari pena penulis... (74)
- Hadis (8)
- Hiburan Itu Indah (7)
- I Think (11)
- Islam dan Sains (3)
- isu-isu semasa Islam (15)
- Jihad (6)
- Karutan Ilmiah (12)
- ketidakpuasan hati (13)
- Lain-lain (25)
- Pembangun jiwa (15)
- pengalaman hidup (11)
- Self-Introspection (70)
- Sirah (4)
- suka hati aku nk tulis apapn (11)
- Tazkirah (34)
- Video (7)
- Video Tutorial (1)
Arkib
-
▼
2008
(59)
-
▼
November
(20)
- Luahan apa?
- ::isteri no 2::
- 3 Langkah Menjadi Manusia Terbaik
- Antara Teknik Mendidik
- Bila Lagi Engkau Hendak Sertai Dakwah?
- Malaysia Negara Islam??
- Terimalah kebenaran walau dari mana datangnya..
- Kehidupan Dunia...
- Anjing Dan Awek
- Kekuatan yang sering dilupakan...
- Tiada yang menarik...
- Easy Exam Preparation
- Perkembangan Islam di Amerika, Malaysia Bagaimana?
- Usrah Naruto
- Tinggalkan tempat tidurmu...
- Perang di Bumi UTM !!!
- Jangan Bersedih Kerana Ditangguhkan Rezeki
- Dakwah Tanpa Suara
- Pendakwah dan Kekuatan Fizikal
- Tragedi Bi'r Ma'unah
-
▼
November
(20)
Thoriquna
Visitants
Followers
Traffic
Friday, November 14, 2008
Terimalah kebenaran walau dari mana datangnya..
shinobi ibnu yazid on 07:13
jutsu dari pena penulis...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blogosphere
-
-
-
-
Sekali sekala kembali1 year ago
-
Gelagat Masyarakat Terhadap Al-Quran1 year ago
-
-
TOPS: Prof Dr Abdul Fatah El Awaisi2 years ago
-
Antara dua pilihan3 years ago
-
-
Cara Meningkatkan Traffic Blog Kamu5 years ago
-
-
-
EXPRESS 201410 years ago
-
Beberapa Prinsip Dalam Menghukum10 years ago
-
MAHUKAN MP3?10 years ago
-
Menulis kembali10 years ago
-
Eh eh. Blog Usang.11 years ago
-
Knowledge VS Wealth11 years ago
-
AlQuran VS ASME11 years ago
-
-
Taat pada pemimpin yang zalim11 years ago
-
-
-
M U J A H A D A H12 years ago
-
JOM! RAIKAN FITRAH KITA12 years ago
-
Keagungan Sabar12 years ago
-
-
Gambaran Ustazyatu Alam (Satu Dialog)13 years ago
-
-
-
kuburan malam14 years ago
-
Tinta Da'awi14 years ago
-
Aku Pijak di Medan Bumi14 years ago
-
The Divine Book15 years ago
-
-
-
-
3 shuriken:
Berkata Uwais al-Qarni:"Oleh krn aku tlalu mengerjakn amar maaruf nahi munkar aku khilangn kwn"-biar hilang kawan kerana p'juangan.tapi jangan hilang teman seperjuangan-
inshaAllah.kdg2 sering terlupa dan lalai dlm persahabatan sehingga lupa kewajipan kpd Allah. mengejar redha manusia takkan ada sudahnya.moga para dai ilallah terus istiqamah di atas jalan perjuangan yang panjang...
wallahua'lam
insyaALLAH...amin...(^_^)
Post a Comment