Dari Abdullah bin Amr, dari Rasulullah saw, beliau bersabda,
"Muslim adalah seseorang yang orang lain selamat dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Muhajir (orang yang hijrah) adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah". (HR Ahmad)
Di hadis lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, beliau berkata, "Ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw,"Islam yang manakah yang paling baik?" Nabi saw bersabda, "Hendaknya engkau memberi makan dan mengucapakan salam kepada orang yang engkau kenal mahupun orang yang tidak engkau kenal". (HR Bukhari)
Apakah engkau sempat merenungkan jawapan Rasul saw di atas guna mempelajari fiqih dakwah? Dalam hadis pertama, orang tersebut bertanya tentang bagaimana orang Islam yang paling utama, maka Nabi saw menjawab dengan, "Muslim yang seseorang selamat dari kejahatan lisan dan tangannya". Kemudian hadis kedua, orang lain bertanya dengan persoalan yang sama tetapi Nabi saw menjawab dengan jawapan,"Hendaknya engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal mahupun yang tidak engkau kenali". Yang pertama memberi peringatan kepada orang yang dikhuatirkan akan menyakiti manusia dengan lisan dan tangannya, lalu Nabi saw menahannya dengan petunjuk tersebut. Sedangkan yang kedua Nabi saw memberi dorongan (targhib) kepada orang yang diharapkan dapat memberi manfaat umum dengan perbuatan dan kata-katanya, sebagaimana arahan Nabi saw tersebut.
Rasul saw mengkhususkan dua hal tersebut kerana saat itu diperlukan dalam rangka mengikat hati (ta'liful qulub) dengan bukti penekanan Nabi saw pada dua hal tersebut ketika pertama kali memasuki kota madinah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Termizi dan lainnya dari Abdullah bin Salam ra dengan redaksi berikut,
"Wahai manusia, hendaklah kamu memberi makan, sebarkanlah salam dan solatlah di malam hari ketika manusia terlelap dalam tidur, makan kamu akan masuk syurga dengan selamat".
Yang perlu diperhatikan oleh seorang dai di sini adalah masalah tepatnya nasihat sesuai keadaan yang dihadapi. Demikianlah permasalahan dai dengan objek dakwahnya, dia harus tahu bila harus mendahulukan sesuatu dan bila pula harus mengakhirkannya. Sesungguhnya Rasulullah saw telah mengutamakan memberi makan atas solat malam ketika manusia sedang tidur. Cuba anda renungkan - semoga Allah memneri kefahaman kepadamu dan kepadaku - bagaimana seorang dai itu harus memperhatikan situasi dan keadaan objek dakwahnya, agar dia boleh berdialog dengan hatinya sehingga hati obejk dakwah dapat tersentuh dengan apa yang dia katakan dan dengan tingkah lakunya, dia dapat menterjemahkan kata-kata ke dalam bentuk amal soleh yang ikhlas.
Sebahagian dai menginginkan agar pesakit itu memakan ubat dengan sekali telan, bukan seperti yang ditentukan oleh doktor iaitu secara bertahap. Dan jika saja pesakit melakukan hal itu, nescaya dia akan binasa. Adapun hikmah telah menentukan, bahawa pengubatan itu bertahap, sampai dia mencapai kesembuhan dengan izin Allah. Seandainya ada orang yang masih tingkat dasar dalam membaca Al-Qur'an dan dia terbata-bata bacaannya, maka jangan engkau menyinggung kesalahannya dan membuat dia berat perasaan. Akan tetapi, ajarlah dia secara bertahap dan berikan semangat kepadanya dengan menyampaikan hadis,"Orang yang kesulitan membaca Al-Qur'an dan merasa berat itu mendapatkan dua pahala. Iaitu pahala membacanya dan pahala susah payahnya". Dengan begitu engkau telah membawanya dalam suasana seolah-olah kamu juga pernah mengalami seperti yang dia alami sekarang, sehingga mudah baginya untuk menerima ketentuan Allah swt dan kesulitan pun tidak lagi dirasakan.
Fiqih Dakwah, Ustaz Dr. Jum'ah Amin Abdul Aziz
Bahagian Ke-4, Kaedah Ke-4, ms 311-313
EraIntermedia
About Me
- ibnu yazid
- Taiping, Perak, Malaysia
- menulis untuk kurangkan stress dan tension
Label
- Bedah Buku (27)
- dari hati... (20)
- dari pena penulis... (74)
- Hadis (8)
- Hiburan Itu Indah (7)
- I Think (11)
- Islam dan Sains (3)
- isu-isu semasa Islam (15)
- Jihad (6)
- Karutan Ilmiah (12)
- ketidakpuasan hati (13)
- Lain-lain (25)
- Pembangun jiwa (15)
- pengalaman hidup (11)
- Self-Introspection (70)
- Sirah (4)
- suka hati aku nk tulis apapn (11)
- Tazkirah (34)
- Video (7)
- Video Tutorial (1)
Arkib
-
▼
2008
(59)
-
▼
October
(27)
- Marilah Duduk Bersama Kami Sebentar Untuk Kita Ber...
- Ma'at Taufiq Wan Najah fi Imtihaan..
- Study Week
- Wahai diri! Sedarlah!
- Bila Exam Dah Dekat...
- Siapakah Terbaik Ucapannya?
- Sepucuk "Hidayah" Buat Seorang Sahabat
- Bukan Hanya Salah Firaun
- Antara Ahli Bicara dan Pekerja
- @ATSB - To all my frenz
- 5 SLOGAN Pemuda Muslim Impian - Sinopsis
- Pesanan Akhir (As-Syahid Syed Qutb)
- Graf Iman..............
- Keajaiban Al-Qur'an Part 2
- Perubahan - Diri, Sekeliling dan Masa
- Who Am I???
- tak habis2 dgn makcik tua yg nyanyuk ni...
- Bersama Rasulullah saw, Sang Guru
- 04152314
- Keajaiban Al-Qur'an Part 1
- Membetulkan Sejarah Islam
- Penghulu Segala Hari
- Jin Pun Berdakwah!
- TEMUDUGA TERTUTUP
- Sangka-Sangka
- AKU SEBENARNYA...
- Hidup Dalam Sebulan
-
▼
October
(27)
Thoriquna
Visitants
Followers
Traffic
Saturday, October 18, 2008
Bersama Rasulullah saw, Sang Guru
shinobi ibnu yazid on 10:07
jutsu Bedah Buku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blogosphere
-
-
-
-
Antara dua pilihan3 years ago
-
-
-
-
Cinta itu sentiasa ada persoalan …6 years ago
-
-
-
Jangan putus asa8 years ago
-
-
EXPRESS 201410 years ago
-
Beberapa Prinsip Dalam Menghukum10 years ago
-
MAHUKAN MP3?10 years ago
-
Menulis kembali11 years ago
-
Eh eh. Blog Usang.11 years ago
-
Knowledge VS Wealth11 years ago
-
AlQuran VS ASME11 years ago
-
-
Taat pada pemimpin yang zalim11 years ago
-
-
-
M U J A H A D A H12 years ago
-
JOM! RAIKAN FITRAH KITA12 years ago
-
Keagungan Sabar12 years ago
-
-
Gambaran Ustazyatu Alam (Satu Dialog)13 years ago
-
-
-
kuburan malam14 years ago
-
Tinta Da'awi14 years ago
-
Aku Pijak di Medan Bumi14 years ago
-
The Divine Book15 years ago
-
-
-
-
0 shuriken:
Post a Comment